stiap manusia d lahirkan pasti pny impian masing2...dan impian d masa depan...pendidikan pingin masuk universitas d yogya klw bs k luar negeri sperti d korea d universitas shinwa,jepang,dan d universitas al-azhar....(moga kecapai...amin).
klw pekerjaan...
pengen jd dokter...penerjemah,mengarang novel,petualang tentu`y msh ada yg lain...tp yg pling penting pekerjaan yg halal....yg berguna bg negara,dan menolong org lain.satu lagi ngbahagiain kluarga..hehe
klw materi....pengen pny mobil...pke pintu klalawar..pke bahan bkar alami kyk sampah trus pny motor hsil racingan sendiri.pny rumah b`gaya minimalis,uang yg banyak tp tdk miskin iman,bs menghajikan org tua....membiayai org lain yg tdk mampu...
itulah impian ku......moga kecapai aja amin...
man darussalam?????????????
kayak`y utk daerah ciamis dan sekitarnya dah g asing lg nh......
@sebuah sekolah yg menampung byk aspirasi dr masyarakat....
d sni qt tak hny belajar pljrn mum doang....tpi ma agama jg....d sni jg byk org.2 yg di ikuti para siswa jd g jenuh....trus lw dah kls jurusan`y tuh ada ipa.ips,dan mak atau keagamaan...jd bg ska bljr arab2 kyk g bs msk jurusan itu....utk ipa sendiri dah ada lab. jd seru...trus byk tmn dr b`bagai daerah...pokok`y seru bgt.
darussalam @pesantren yg sangat menyenangkan....d sni qt d ajarkan untuk hidup mandiri,bergaul dg org lain,memecahkan masalah....dan menghadapinya....belajar menjd leader ship/kepemimpinan....
d sni seruuuuu bgt pny tmen dr b`bagai daerah d indonesia....
d sni selain qt skul......ada plus`y.....ada ngajinya.....
jd hidup d daruss itu g bkal rugi dapet ilmu umum skaligus ilmu agama .......sambil menyelam minum air......dan satu lg qt d ajarin spy tanggung jawab,disipln...krna itu yg pling penting.....
otreh...jd masuk pesantren pa lg daruss g bkal nyesel dh....
di jaman modernisasi seperti ini siapa sh yg g knal facebook atau yg lbih d knal dg sebutan fb.tak terkecuali santri.....
pesantren jaman skg krna g mw ketinggaln jaman sdh memasang komputer yg ada internetnya....dan tdk d sia2kn by pra santri`y.akibat dr fb itu sendiri..
positiv`y:
menambah teman,menyambung tali silaturrahim,dan tentu`y bs seneng2 dsb.....
negativ`y:
membuang2 waktu,bg santri sendiri kadang2 lupa bwt ngaji.....
sungguh...terlalu....
Negeri 5 Menara
Sebuah Novel yang Terinspirasi Kisah Nyata
A. Fuadi
Harga : Rp 50.000,- *
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 432 halaman
Terbit : Agustus 2009
Soft Cover
Pesan Sekarang
*)Semua pemesanan online akan dilayani oleh situs GramediaShop.com sebagai situs resmi milik divisi Direct Marketing Kelompok Penerbitan Kompas Gramedia.
*)harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan mandi di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.
Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan "mantera" sakti man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak mengigau dalam bahasa Inggris, dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung berarak pulang ke ufuk. Di mata
belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi.
A. Adapun rincian fakultas-fakultas agama (ADABY) untuk putra ada lima:
* Fakultas Syari’ah wal Qanun
Penjurusannya dimulai sejak tingkat I:
1. Jurusan Syair’ah Islamiyah
2. Jurusan Syari’ah wal Qanun (studi 5 tahun)
* Fakultas Ushuluddin
Penjurusannya dimulai pada tingkat III, meliputi:
1. Jurusan Tafsir dan ‘Ulumul Qur’an
2. Jurusan Hadits dan ‘Ulumul Hadits
3. Jurusan Aqidah dan Filsafat
Ada pula Jurusan dakwah dan Tsaqafah Ilamiyah sejak tingkat I, tapi hanya terbuka bagi mahasiswa Mesir dan negara Arab.
* Fakultas Lughah al-’Arabiyah
Penjurusannya dimulai sejak tingkat I, yaitu:
1. Jurusan Lughah ‘Arabiyah dan Adab (umum)
2. Jurusan Tarikh wal Hadlarah
3. Jurusan Shahafah wal I’lam (publistik)
* Fakultas Dirasat Islamiyah wal ‘Arabiyah
Hanya memebuka jurusan umum saja.
* Fakultas Dakwah Islamiyah
Hanya ada jurusan umum, kini cuma menerima mahasiswa Mesir dan negara-negara Arab. Kampusnya yang baru kini menyatu di dalam komplek fakultas-fakultas ‘ILMI Al-Azhar.
B. Sedangkan fakultas Agama (ADABY) di Kulliyatul Banat Cairo hanya membuka satu fakultas, dengan model penjurusan yang agak berbeda dari kelompok putra, yaitu Fakultas Dirasat Islamiyah wal ‘Arabiyah. Cabang (syu’bah) dari fakultas ini adalah:
* Syu’bah Syari’ah
Penjurusannya dimulai sejak tingkat I:
1. Jurusan Syair’ah Islamiyah
2. Jurusan Syari’ah wal Qanun (studi 5 tahun)
* Syu’bah Ushuluddin
Penjurusannya dimulai pada tingkat III, meliputi:
1. Jurusan Tafsir dan ‘Ulumul Qur’an
2. Jurusan Hadits dan ‘Ulumul Hadits
3. Jurusan Aqidah dan Filsafat
* Syu’bah Lughah al-’Arabiyah
Hanya ada jurusan Lughah ‘Arabiyah dan Adab
————————————————-
Detail Penjurusan Fakultas Keagamaan
(Catatan: Hanya fakultas-fakultas yang dapat dimasuki wafidîn (non-Mesir) saja yang ditulis di sini)
I. Fakultas-Fakultas Keagamaan (Putra):
I.a. Fakultas Ushuluddin
Fakultas Ushuluddin dibagi menjadi beberapa jurusan:
1. Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur`an
Adapun materi yang dipelajari adalah Al-Qur`an, Fiqh, Aliran Pemikiran, Metodologi Ahli Tafsir, Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, Hadits, Tauhid, Tafsir Analitik, Tafsir Tematik, Sirah Nabawiy, Metodologi Ahli Hadits, Dakhil, Retorika, Bahasa Inggris, Ushul Fiqh, Filsafat Islam dan Isytisyrâq wa Tabsyîr (Ilmu Oroentalisme dan Missionarisme). Materi ujian lisan pada jurusan ini adalah Al-Qur`an dan Tafsir
2. Jurusan Hadits dan Ilmu-Ilmu Hadits
Materi-materi yang dipelajari seperti Al-Qur`an, Fiqh, Aliran Pemikiran, Metodologi Ahli Tafsir, Ilmu-Ilmu Hadits, Hadits Analitik, Hadits Tematik, Tauhid, Tafsir Tematik, Sirah Nabawy, Metodologi Ahli Hadits, Retorika, Takhrîj, Bahasa Inggris, Ushul Fiqh, Filsafat Islam dan Ilmu Orientalisme. (Materi ujian lisan Al-Qur`an dan Hadits plus praktikum Takhrîj)
3. Jurusan Akidah dan Filsafat
Mempelajari beberapa mata kuliah seperti Al-Qur`an, Fiqh, Aliran Pemikiran, Agama-agama, Tasawuf, Tauhid, Retorika, Filsafat Islam, Tafsir Tematik, Filsafat Yunani, Aliran dan Sekte-sekte Islam, Hadits Tematik, Ilmu Jiwa, Bahasa Inggris, Teks-teks Filsafat, Ushul Fiqh, Ilmu Orientalisme, Akhlaq, Takhrîj, Logika Modern, Filsafat Islam, Metodologi Ahli Tafsir, Ilmu Sosial, Filsafat Modern dan Psikologi.
Masa pendidikan fakultas ini minimal empat tahun. Penjurusan dimulai pada tingkat tiga di sesuaikan dengan kecenderungan nilai per mata kuliah, dapat juga penjurusan berdasarkan pilihan mahasiswa. Adapun pada program S2 pengambilan jurusan di sesuaikan dengan jurusan ketika S1, namun juga diperbolehkan melintas ke lain jurusan untuk mengambil spesialisi lain, namun tetap pada satu fakultas tetapi terlebih dahulu mengikuti ujian persamaan selama setahun terhadap materi-materi spesialisasi yang baru.
I.b. Fakultas Syarî’ah wal Qânûn
Dibagi menjadi dua jurusan; jurusan Syarî’ah Islâmiyah dan Syarî’ah wal Qânûn. Penjurusan dimulai dari sejak tingkat awal.
1. Jurusan Syarî’ah Islâmiyah
Materi-materi jurusan ini seperti; Al-Qur`an, Nahwu dan Sharaf, Bahasa Inggris, Fiqh, Ushul Fiqh, Ulumul Hadits, Tauhid, Fiqh Kitab, Tarikh Tasyri’, Riset (Bahts), Fiqh Sunnah, Ahwal Syakhsiyah, Adab dan Balaghah, Dakwah, Qawa’id Fiqhiyah dan lain-lain. Materi ujian lisan Al-Qur`an, Fiqh, Ushul Fiqh dan Fiqh Muqaran.
2. Jurusan Syarî’ah dan Hukum (Qânûn)
Mempelajari beberapa materi seperti; Al-Qur`an, Bahasa Inggris, Fiqh, Ushul Fiqh, Ilmu Hadits, Sejarah Legislasi, Pengantar Ilmu Hukum, Sistem Perundangan Mesir, Sejarah Hukum, Lembaga Internasional, Kriminologi, Fiqh Muqaran, Hukum Perdata, Hukum Administrasi, Hukum Kriminal, Administrasi Peradilan, Ekonomi dan Koperasi, Hukum Dagang, Hukum Keluarga, Ekonomi Politik, Administrasi Umum, Hukum Laut, Tata Niaga, Keuangan dan Pajak, Istilah Hukum, Hukum Perburuhan, Pertanian dan Hubungan Internasional. Masa belajar pada jurusan ini minimal lima tahun.
Sedangkan untuk program S2 (pasca sarjana) membuka jurusan spesialisasi; Fiqh ‘Am, Ushul Fiqh, Fiqh Muqaran, dan Siyâsah Syar’iyah. Mulai tahun ajaran 2000-2001 fakultas ini sudah mulai membuka jurusan baru, yaitu Spesialisasi Hukum.
I.c. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab
Selama empat tahun menempuh pendidikan umum, tidak ada penjurusan kecuali pada jenjang pendidikan program S2.
Selama menempuh program S1 mempelajari beberapa mata kuliah; Al-Qur`an, Bahasa Inggris, Sastra Arab, Tauhîd, Balâghah, Hadîts, Ulûmul Hadîts, Tafsîr, Ulûmul Qur`ân, Târîkh Tasyrî’, Nahwu, Sharaf, Târîkh Islam, Tajwid, ‘Arûdh wal Qawâfiy (Prosody), Fiqh Mazhab, Kritik Satra, Ensiklopedia, Lahjat, Logika, Ilmu Pendidikan, Ilmu Jiwa, Aliran-aliran Pemikiran, Fiqh al Lughah, Riset (Bahts), Ahwâl Syakhsiyah.
I.d. Fakultas Bahasa Arab
Membuka beberapa jurusan yang dimulai sejak tingkat satu:
1. Jurusan Umum (Lughah ‘Arabiyah wa Adab)
2. Jurusan Sejarah dan Peradaban
3. Jurusan Jurnalistik dan Pers
Materi yang diajarkan pada Jurusan Umum seperti; Al-Qur`an, Nahwu, Sharaf, Balaghah ‘Arûdh (Prosody), Sastra, Bahasa Inggris, Ensiklopedia, Ilmu Bahasa, Prosa, Fiqh, Riset (Bahts), Tafsir, Sejarah Islam, Wazn Syi’ir, Perbandingan Sastra, Kriktik Sastra, Lahjat dan Qirâ’at, Hadits, Peradaban Islam, Kritik Syi’ir dan Fiqh al Lughah.
II. Fakultas-Fakultas Agama (Putri)
Adapun untuk putri hanya dibuka satu fakultas saja yaitu Studi Islam dan Arab (Dirâsat Islâmiyah wal ‘Arabiyah) yang memiliki bermacam cabang (syu’bah) seperti:
1. Syu’bah Syarî’ah
Memiliki jurusan Syari’ah Islamiyah dan sejak tahun ajaran 1998-1999 membuka jurusan Syarî’ah wal Qânûn (materi mirip dengan Syarî’ah wal Qânûn putra).
2. Syu’bah Ushuluddin
Memiliki tiga jurusan. Penjurusan dimulai pada tingkat tiga:
a. Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur`an
b. Jurusan Hadits dan Ilmu-Ilmu Hadits
c. Jurusan Akidah dan Filsafat
3. Syu’bah Bahasa Arab
Hanya dibuka satu jurusan saja yaitu jurusan umum (Lughah ‘ Arabiyah wal Adab).
Dari semua jurusan, materi yang dipelajari di syu’bah-syu’bah putri memiliki kemiripan dengan yang dipelajari di fakultas-fakultas putra. Demikian juga yang dipelajari di al Azhar Cairo sama dengan materi-materi di provinsi lainnya. Hanya saja mungkin ada perbedaan diktat dan tentunya dosen pengajar.
Gelar yang diraih dari setiap fakultas di atas untuk strata satu bergelar lisence.
Saya akan bercerita tentang pemahaman reinkarnasi agar kita menjadi jelas :
"Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dengan meninggalkan pakaian lama, begitu pula, sang roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan tua yang tidak berguna lagi" (Bhagavad-gita 2.22)
Srimad-Bhagavatam, tersusun tiga ribu tahun sebelum masa ovid, berisi cerita istimewa berikut yang mengungkapkan prinsip-prinsip reinkarnasi dalam pelaksanaan dengan cara mengesankan. Maharaja Bharata, seorang raja yang mulia dan suci di India, terpaksa menjelma satu kali didalam badan sesekor rusa sebelum mencapai bentuk manusia lagi karena ikatan yang sangat keras terhadap seekor rusa.
Maharaja Bharata adalah seorang Maharaja yang bijaksana dan berpengalaman, dan orang dapat berpikir bahwa dia akan memerintah selama beratus-ratus tahun, tetapi pada waktu beliau masih muda, beliau melepaskan ikatan terhadap segala sesuatu --permaisuri, keluarga, dan kerajaan yang luas, lalu dia pergi kehutan. Dengan melakukan demikian, beliau mengikuti nasehat para resi yang mulia dari jaman purbakala, yang menganjurkan supaya orang mempersembahkan bagian terakhir dari hidupnya untuk keinsyafan diri.
Maharaja mengetahui bahwa jabatannya sebagai seorang raja yang besar bukanlah kedudukan yang kekal, karena itu, beliau tidak berusaha duduk diatas tahta kerajaan sampai meninggal. Bagaimanapun juga, badan raja pun akhirnya menjadi abu, debu atau makanan untuk ulat dan binatang yang lain. Tetapi didalam badan ada roh yang tidak termusnahkan, sang diri yang sejati. Melalui proses Yoga sang diri dapat disadarkan terhadap identitas rohaninya yang sejati. Setelah sang roh menjadi sadar akan identitas rohaninya yang sejati, ia tidak perlu menjalani masa tahanan lagi didalam badan jasmani.
Maharaja mengerti tujuan hidup yang sejati, yakni membebaskan diri dari peredaran reinkarnasi, karena itu beliau berjalan ke tempat suci bernama pulaha asrama, dikaki pegunungan Himalaya, disana bekas raja itu tinggal sendirian di hutan di tepi sungai Gandaki. Maharaja tidak memakai pakaian kerajaan lagi melainkan dia hanya memakai pakaian terbuat dari kulit rusa.
Pada suatu hari, Bharata sedang bersemadi dekat tepi sungai, lalu seekor rusa betina datang kesana untuk minum air. Pada saat rusa betina itu sedang minum air, tiba-tiba ada seekor harimau dihutan dekat tempat itu, mengaum dengan keras. Rusa itu sedang bunting, dan begitu dia dengar takut sekali, untuk kemudian melompat dan berlari dari sungai, seekor anak rusa gugur dari kandungannya jatuh kedalam air yang mengalir cepat. Rusa betina itu gemetar karena merasa takut dan lemah karena keguguran. Rusa betina itu kemudian masuk goa, dan beberapa waktu kemudian mati. Bharata melihat anak rusa itu terapung di sungai, dan dia merasa kasihan. Bharata mengangkat binatang itu dari air, dan oleh karena dia mengetahui bahwa anak rusa itu tidak mempunyai induk, kemudian dia bawa anak rusa itu ke asramanya. Perbedaan jasmani tidak ada artinya dari segi pandangan seorang rohaniawan yang bijaksana: oleh karena Bharata sudah insyaf akan dirinya, ia melihat semua makhluk hidup dengan pandangan yang sama, dengan mengetahui bahwa roh dan roh yang utama (Tuhan Yang Maha Esa) berada didalam badan semua makhluk. Setiap hari ia memberikan rumput segar kepada anak rusa itu sebagai makanan dan berusaha menyenangkan hatinya. Akan tetapi, sesudah beberapa waktu, ikatan kuat terhadap rusa itu mulai timbul didalam hatinya. Dia berbaring bersama anak rusa itu, berjalan dengan anak rusa, mandi bersama-sama. Apabila dia ingin masuk hutan untuk mengumpulkan buah, bunga dan akar, dia membawa anak rusa itu bersama dirinya. Karena dia takut bahwa kalau anak rusa itu ditinggalkan, anak rusa itu akan dibunuh oleh anjing, serigala atau harimau.
Bharata senang sekali melihat anak rusa itu melompat dan bermain-main di hutan seperti anak. Kadang-kadang dia membawa anak rusa itu diatas bahunya, hatinya begitu penuh dengan kasih sayang terhadap anak rusa itu sehingga dia memangku rusa itu pada waktu siang, dan pada waktu tidur, rusa itu tidur diatas dadanya, setiap hari dia memeluk rusa itu dan kadang-kadang menciuminya. Dengan demikian, hatinya menjadi terikat terhadap rusa itu dalam kasih sayang.
Akan tetapi, walaupun Bharata menyadari pertimbangan tersebut, dia berfikir dalam hatinya, "karena rusa ini telah berlindung kepada saya, bagaimana mungkin saya alpa akan rusa itu? Walaupun rusa itu mengganggu kehidupan saya, saya tidak dapat mengabaikan dia. Kalau saya acuh terhadap makhluk tak berdaya yang telah berlindung kepada saya, maka itu akan menjadi kesalahan besar"
Pada suatu hari Bharata sedang semedi, dan seperti biasa dia mulai memikirkan si rusa dan tidak berfikir tentang Tuhan. Konsentrasinya terputus, dan dia memandang kesana kemari untuk melihat dimana anak rusa, dan dan ketika dia tidak dapat menemukan rusa itu, pikirannya menjadi goyah, bagaikan orang pelit yang telah kehilangan uangnya. Dia bangun dan mencari-cari didaerah sekitar asrama-nya. Tetapi rusa itu tidak dapat diemukan dimana-mana.
"Bharata berfikir," kapan rusaku kembali? Apakah dia selamat dari harimau dan binatang lainnya? Kapankah saya akan melihat si rusa sekali lagi mengembara di tamanku dan makan rumput hijau yang segar? Bharata tidak menahan dirinya. karena itu, ia keluar mencari rusa itu. Dengan mengikuti jejak telapak kakinya. Dalam kegilaannya, Bharata mulai bicara dengan dirinya sendiri: "makhluk itu begitu tercinta sehingga saya berpikir seolah-olah saya kehilangan anakku sendiri. Oleh karena demam kerinduan yang membakar didalam hatiku, saya merasa seolah-olah berada di tengah-tengah kebakaran yang berkobar di hutan, sekarang hatiku berkobar dengan api keduka-citaan"
Bharata sangat bingung mencari rusa yang hilang di jalan-jalan yang berbahaya di hutan, dan tiba-tiba dia jatuh dan mendapat luka parah. Bharata tergeletak di sana pada saat hampir meninggal, dan dia melihat bahwa rusa nya tiba-tiba muncul dan duduk di sisinya, menjaga dirinya seperti putra mencintai ayahnya. Demikian, pada saat menemui ajalnya, pikiran sang Raja Bharata berpusat sepenuhnya kepada rusa itu.
Dari Bhagavad-gita kita dapat belajar, keadaan manapun yang di ingat seseorang pada saat ia meninggalkan badannya, pasti keadaan itulah yang akan dicapainya ... dalam penjelmaan berikutnya, maharaja Bharata masuk ke dalam tubuh seekor rusa. kebanyakan mahluk hidup tidak mengingat penjelmaannya yang lalu, tetapi oleh karena kemajuan rohani yang telah di capai sang raja dalam penjelmaan sebelumnya, walaupun dia didalam badan seekor rusa, dia dapat mengerti mengapa ia lahir dalam badan itu. Dia mulai menyesal "saya telah meninggalkan keluarga dan kerajaan lalu pergi ke tempat sunyi di hutan untuk bersemadi, dan di tempat itu saya merenungkan Tuhan yang menguasai alam semesta. Tetapi oleh karena kebodohan saya, ... saya membiarkan pikiran menjadi terikat kepada ... anehnya ... seekor rusa. Sekarang saya telah menerima badan seperti itu sesuai dengan peraturan. Tiada orang yang dapat selain diriku sendiri.
Bharata sudah mendapat pelajaran yang berharga, karena itu walaupun dia sudah menjadi rusa, dia dapat melanjutkan kemajuannya dalam keinsyafan diri. Dia menjadi lepas dari segala keinginan material. Dia tidak lagi memperdulikan rumput hijau yang enak, ataupun memikirkan panjang tanduknya. Begitu pula, ia meninggalkan pergaulan dengan segala rusa, jantan maupun betina, meninggalkan ibunya di pegunungan Kalanjara, tempat lahirnya. Ia kembali ke pulaha-asrama, tempat ia telah mempraktekkan semedi didalam penjelmaan yang lalu. Tetapi kali ini dia hati-hati supaya tidak pernah lupa kepada kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Ia tinggal dekat asrama orang-orang suci dan resi-resi yang mulia, dan menghindari segala hubungan dengan orang duniawi, hidup dengan sederhana sekali, dan hanya makan daun yang keras dan kering. Pada saat meninggal, Bharata meninggalkan badan rusa, dan dengan suara keras ia mengucapkan doa berikut
"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber segala pengetahuan, penguasa seluruh ciptaan, dan roh yang utama didalam hati setiap makhluk hidup."
Dalam penjelmaan berikutnya, maharaja Bharata lahir dalam keluarga seorang Brahmana yang suci dan murni, dan didalam penjelmaan itu dia bernama Jada Bharata. Atas karunia Tuhan, sekali lagi dia dapat ingat kepada penjelmaan-penjelmaan yang lalu ...
Ilustrasi diatas saya kutib dari sebuah kitab yang dikarang oleh Om Visnupada, sebagai arahan untuk mengerti apa itu reinkarnasi ...
Didalam diri manusia ada roh pribadi yang abadi, tidak mati, namun bukan berarti kita akan hidup seperti yang digambarkan oleh Om Visnupada, sebab pendapat ini terdapat kelemahan yang akan timbul. Bagaimana halnya orang yang sudah sampai moksa, ... mencapai tuhan ... karena baginya tidak akan mengalami reinkarnasi lagi. Jika demikian halnya roh-roh orang yang hidupnya bersih, sebagai resi, pendeta yang tidak terikat oleh alam nafsunya, maka ia akan kembali kepada roh utama (Tuhan Yang Maha Esa), maka jika hal ini terjadi populasi manusia akan berkurang...
Anggaplah pada suatu zaman nabi Adam ada sepuluh orang yang dilahirkan oleh beliau, diantaranya ada yang baik dan ada yang jahat ... kalau jumlah yang baik itu ada lima orang maka yang lima lagi akan reinkarnasi ... menjadi binatang ... atau tergantung kecintaannya kepada materi dia akan menjelma. Dan jika didalam penjelmaannya dia ternyata menginsyafi dirinya akan kesalahan, sebagaimana raja Bharata menginsyafi kesalahannya, maka mereka akan kembali sebagai manusia suci dan akan mati sebagai orang suci yang tidak kembali mengalami reinkarnasi. Artinya lama-kelamaan roh akan habis di karenakan roh itu kembali kepada roh Utama (Tuhan Yang maha esa)
Ada sebagian orang mengutip Al Qur'an untuk mendukung ajaran reinkarnasi yang sekarang lagi semarak, didalam surat Al Baqarah :28
"Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan di hidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya lah kamu di kembalikan."
Pada awalnya manusia tidak ada (mati) ... lalu Allah menciptakan manusia dari sari/ekstrak alam kemudian menghembuskan roh dari-Nya kedalam tubuh (lihat Al hijir 28-29) dan ia menjadi hidup ... didalam alam rahim ... kemudian ia melepaskan dari ikatan alam rahim menuju alam dunia ... kemudian ia melepaskan dari ikatan alam dunia ... menuju alam barzah ... kemudian ia melepaskan alam barzah menuju alam syurga atau neraka, kemudian ia melepaskan kembali menuju Allah Azza wajalla. (bisa di baca dalam tafsir Shafwatut Tafaasir, karangan Prof Ali As Shabuni, Beirut)
Bandingkan dengan pendapat tentang reinkarnasi, didalam ajaran reinkarnasi, jika ia masih terikat oleh kehidupan alam materi, maka ia akan menjalani kehidupan pada apa yang ia pikirkan, misalnya kepada binatang: kuda, tumbuhan, dll. Sebaliknya didalam Islam jika manusia terikat oleh alamnya (hubbud dunya cinta dunia) maka ia akan tertolak kembali kepada Allah, ... rohnya tetap pada kesadaran sebagai manusia namun roh yang tersiksa oleh karena Tuhan menolaknya, ... dan keadaan ini disebut siksa atau kesengsaraan alam barzah (siksan kubur). Ia tidak menjelma menjadi binatang, akan tetapi ia hanya terikat oleh karena masih cinta kepada binatang atau dunia yang dipikirkannya ... memang pendapat ini hampir sama, perbedaannya adalah jika pada reinkarnasi terikat kepada dunia akan menimbulkan jelmaan makhluk baru, sedangkan dalam Islam keterikatannya kepada alam ,ia akan terhalang menuju Tuhannya, namun ia tidak menjelma sebagai alam ... kesamaanya adalah keabadian roh, ... perbedaannya roh manusia bagi Hindu adalah roh Tuhan yang menitis menjelma sebagai manusia.(emanasi), hal ini di idealisasikan kepada Sri Krisna, dimana orang banyak menyembah Sang Krisna sebagai perwujudan Tuhan, sebab jika manusia sudah terlepas dari keterikatan pada dunia materi, maka ia adalah Tuhan itu sendiri yaitu roh utama, atau sukma kawekas ...
Dan itulah kira-kira yang banyak mempengaruhi sufisme di Jawa dan di India yang mengaku Anal Haq (Akulah kebenaran/Tuhan)
Demikan uraian saya masalah reinkarnasi, ... dan saya mohon maaf kepada saudaraku yang beragama Hindu. Bukan saya mengusik faham yang anda yakini, akan tetapi saya akan menjelaskan kepastian pendapat untuk membedakan agama Islam dan Hindu ... jadi biar tidak simpang siur ... Islam adalah Islam, Hindu adalah Hindu. Karena saya sadar pengetahuan masalah reinkarnasi banyak tidak dijelaskan oleh ulama kami, padahal di Jawa pengetahuan ini sudah menjadi budaya masyarakat. dengan adanya istilah menitis atau ketitisan roh ...
Saya juga minta maaf juga kepada saudaraku, yang telah meminta saya untuk menjelaskan masalah reinkarnasi ini, karena tulisannya 'kebanyakan', ...mudah-mudahan tidak menjadikan anda jenuh ....
Wassalamu'alaikkum warahmatullahi wabarakaatuh
Abu Sangkan
"Ya Allah, Ajari Kami Untuk Selalu Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu' Beribadah" (Al Hadits)
http://media.isnet.org/sufi/Opini/Reinkarnasi.html
komentar : 0 | dibaca : 567 kali